Langsung ke konten utama

BrOsur Lebaran Kotagede



BrOsur Lebaran TERBIT!

BrOsur Lebaran 50 TERBIT!

BrOsur Lebaran Edisi Spesial 50 TERBIT!



Mungkin kata-kata di atas sering ditemui ketika jalan-jalan ke Kotagede di penghujung bulan Ramadhan kemarin. Tercoret di atas kertas coklat (kertas Samson), disertai gambar warna-warni, dan ditempel di beberapa sudut jalan Kotagede.

poster BrOsur edisi print out


Bagi yang belum tahu BrOsur, pasti bertanya-tanya, kenapa setiap tahun ada tulisan-tulisan semacam itu di sekitar Kotagede. Jawabannya bisa ditemukan setelah sholat Ied, terutama di Lapangan Karang Kotagede.

Di sisi selatan dan utara lapangan terdapat meja dengan tumpukan buku baru di atasnya. Itulah BrOsur Lebaran Kotagede, yang setiap tahunnya dinanti oleh masyarakat Kotagede. Selain di lapangan karang, pada hari itu BrOsur juga dijual di Lap. Singosaren, Lap. Bumen, Lap. Njembegan (AAU), Wisma AMM (Purbayan), Rejowinangun, dan Masjid Besar Mataram. Namun, animo terbesar ada di Lap. Karang.

BrOsur Lebaran adalah sebuah media komunitas masyarakat Kotagede, yang berinduk pada AMM Kotagede. Tugasnya adalah menyampaikan berbagai isu hangat, menarik, dan penting mengenai Kotagede. Misinya adalah memediasi informasi antara generasi muda dan generasi tua di Kotagede. Selain itu, juga menjadi sebuah media yang merepresentasikan keadaan Kotagede bagi dunia luar. Dengan melihat Brosur berbagai edisi diharapkan dapat melihat Kotagede dari sudut pandang ekonomi, politik, dan sosial budaya.
*anonim, BrOsur 50

BrOsur Lebaran yang tahun ini terbit edisi ke-50, mencoba menelorkan 'spesial'nya dengan sampul hardcover, disertai dengan catatan sejarah perkembangan BrOsur dari masa ke masa, biografi tokoh-tokoh Kotagede, dan Liputan Khusus "Kotagede dalam Pusaran Industri Pariwisata". Tentu saja masih dengan artikel-artikel lain yang menjadi ciri khas BrOsur dari tahun ke tahun. Satu lagi yang menjadi keunikan BrOsur lebaran adalah "Dari Untuk", yaitu salam-salam dari warga Kotagede, untuk warga Kotagede lainnya. Serta parade iklan di halaman-halaman setelah 'dari untuk'.

Walaupun teknologi komunikasi sudah berkembang pesat, namun budaya 'dari untuk' masih digemari dan dinanti-nanti, terutama oleh mudi-mudi yang sedang merasakan banyak rasa dan kebersamaan. Ketika membeli BrOsur, salah satu alasan dari muda-mudi Kotagede adalah "pengen baca 'dari untuk' yang ditulis kemarin, dan pengen tahu dia dapat kiriman dari siapa". Hampir mirip beranda situs jejaring sosial, namun tanpa foto, dan akan bertahan selama BrOsur-brOsur itu masih tersimpan.

Banyak pihak menyatakan, ciri khas lebaran di Kotagede adalah BrOsur Lebarannya. Banyak warga asli Kotagede yang menetap di luar kota, ketika mudik membeli beberapa BrOsur kemudian dibawa ke kota. BrOsur ini sebagai media nostalgia dan monitor keadaan Kotagede masa kini.







Manfaat bagi para aktifis BrOsur sendiri adalah mendapat banyak ilmu, diantaranya tentang desain, tulis-menulis, pemasaran, dll. Terlihat beberapa tokoh asli Kotagede yang pernah singgah menjadi redaksi BrOsur : Darwis Khudori, Charis Zubair, Mustofa W. Hasyim, Hamid Nuri, Habib Cirzin, dan masih banyak lagi.

Uniknya, dari kehidupan penyusunan BrOsur, tidak sedikit personil yang menemukan jodohnya di sana. Pasalnya, di bulan Ramadhan hampir tiap hari mereka bertemu. Ketika ada perempuan pulang malam, tidak elok kalau yang laki-laki membiarkan dia jalan sendirian. Maka diantarlah dia pulang sampai di rumah, tentu saja bersama teman laki-laki lainnya.

Well ... Bagaimana dengan BrOsur di masa yang akan datang? Semoga selalu tampil lebih menarik mengikuti perkembangan jaman, tanpa meninggalkan nilai-nilai dan semangat lokasitasnya. Amin

*Sumber referensi: BrOsur Lebaran No.50 Tahun XLIX/1432-2011

Komentar

  1. Wah, saya kok ikut jadi sedih ya klo mulai th 2021 ini gak lagi ada Brosur.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kumandang Takbir Kotagede 1432 H

Kumandang takbir menggema, suarakan kemenangan menyambut hari nan fitri. Memenuhi jalanan Kotagede, sangat terasa semangat putra putri kota perak itu. Jogja Istimewa Senin 29/08/2011, barisan takbir anak-anak dari beberapa pengajian anak di Kotagede memenuhi jalanan Kotagede bagian selatan. Start dari SMA N 5 (jl. Nyi Pembayun), dan finish di depan kantor kelurahan desa Jagalan (Jl. Mondorakan). Takbir keliling yang diadakan tiap tahun ini diadakan oleh sie pawai AMM Kotagede. Kegiatan ini dilombakan, dan tema tahun ini adalah "Keistimewaan Jogja dalam Keistimewaan Takbir". Dari tema, sudah terbayang atribut-atribut yang muncul pada malam hari itu. Pasti tidak jauh dari pakaian adat Jogja, terutama batik. Begitu juga dengan pengajian di tempat saya tinggal, yang memakai jarik sebagai bagian dari kostum takbir mereka. Salah satu daya tarik dalam event ini adalah kreatifitas peserta. Dari satu tema, bisa berkembang menjadi berbagai macam tampilan yang unik, yang menja

Pameran Tugas Akhir DKV ISI Yogyakarta 2013

Selamat-selamat! Selamat ya teman-teman, Tugas Akhir kalian sudah jadi. Berikut ini beberapa dokumentasinya.

Mancing di "Pantai Pribadi" Ngobaran

Liburan di akhir pekan biasanya harus rela berbagi tempat dengan wisatawan lain yang juga ingin menikmati hari liburnya. Terakhir kali ke pantai daerah Gunung Kidul kemarin, saya harus melewati kemacetan yang terjadi di jalan menuju deretan pantai di sana. Mulai pantai Baron sampai Indrayanti, jalan dipenuhi dengan mobil yang datang maupun pergi. Sampai di Indrayanti, rasanya seakan-akan Malioboro pindah ke Gunung Kidul. Kerumunan orang sudah seperti cendol di es dawet, padet. Semakin ramainya orang membincangkan keelokan pantai Gunung Kidul dari mulut ke mulut sampai dengan online, seperti saya ini, membuat pantai-pantai daerah itu semakin ramai pengunjung, didukung dengan semakin banyaknya fasilitas seperti kamar mandi dan penjual makanan di pinggir pantai. Belajar dari pengalaman kemarin, liburan kali ini saya dan teman-teman menentukan tujuan jalan-jalan kali ini adalah pantai di sebelah barat pantai Baron, yaitu pantai Ngobaran. Jalur menuju Ngobaran agak berbeda dengan jalur ke