Langsung ke konten utama

Kampus to Kampung #3 Sign System & Mural


Setelah jalan-jalan, tanya-tanya, dianalisis, kemudian dipikir-pikir, maka muncullah sesuatu untuk dituangkan. Dicarilah secarik kertas kosong untuk dicorat-coret, kemudian dipoles di komputer. Setelah itu diperiksakan untuk mendapat nilai dan komentar. Diperbaiki dulu, kemudian hasilnya baru digoreskan ke media yang sebernarnya. Begitulah kata-kata sederhana dari perancangan signsystem dan mural di Pekaten dalam rangkaian sub event Kampus to Kampung. Mural di sini diposisikan sebagai bagian dari signsystem.

Suatu malam, beberapa anggota tim signsystem datang ke mushola Assalam Pekaten. Bergabung dengan bapak-bapak dan ibu-ibu kampung Pekaten. Tim mempresentasikan rancangan signsystem dan mural yang sudah mereka buat, serta membahas acara pentas seni yang akan mereka selenggarakan bersama. Tanggapan dan masukan pun didapat.


Ibu-ibu menyambut antusias acara tersebut (itu pertamakalinya tim dipertemukan dengan ibu-ibu guna membahas acara tersebut). Muncul pertanyaan khas kaum ibu yang belum pernah kami bahas dengan kaum bapak, yaitu "Konsumsinya gimana dek?".  Sehingga malam hari itu sekaligus membahas tuntas mengenai konsumsi untuk rangkaian kegiatan yang akan berlangsung di kampung Pekaten. J


Serbuan Makhluk Asing!

Akhirnya, pada sore hari Senin 11 Oktober 2010, datang rombongan mahasiswa dkv ISI Yogyakarta ke Pekaten. Hari pertama kerjabakti sekitar tiga puluhan mahasiswa datang ke lokasi. Memang tahap eksekusi adalah bagian yang paling seru sehingga banyak peminat. Melihat kedatangan orang sebanyak itu, sepertinya warga terkaget-kaget. Dalam bayangan mereka, yang akan datang hanya beberapa mahasiswa yang biasa wira-wiri di hari-hari sebelumnya. Tapi ternyata peserta membludak. Kesalahpahaman terjadi di antara pengurus kampung yang sudah memberi  ijin, mahasiswa sebagai tamu, dan warga kampung yang menjadi tuan rumah. Melihat situasi tersebut, para mahasiswa, pengurus kampung beserta Pak Natsir berembug  di kantor Yayasan Kantil. Dalam rembugan itu dibicarakan jalan tengah untuk mengatasi kesalahpahaman tadi.

Malam itu, rombongan dari ISI beserta warga Pekaten dikumpulkan di lapangan Younco (lapangan bukutangkis yang biasa dijadikan pusat kegiatan warga Pekaten). Salah satu pengurus kampung menjelaskan duduk permasalahannya, mengenalkan kami ke warga Pekaten yang lain, mengutarakan maksud kedatangan kami. Akhirnya kumpul-kumpul di lapangan berhasil mencairkan suasana. Kulo nuwun kami sudah sampai kepada warga, dan warga pun mempersilahkan dan mendukung kami untuk mengadakan seluruh rangkaian kegiatan Kampus to Kampung.


Kemudian, tim signsystem bersama beberapa warga berkeliling kampung Pekaten untuk memastikan daerah mana saja yang akan dipasang sign. Sementara itu, tim mural bersama warga membahas desain yang akan mereka tuangkan ke tembok. Dari rencana semula yang hanya dua sisi tembok, atas dasar permintaan warga, akan ada tujuh sisi tembok yang akan dimural.


Saatnya Beraksi

Hari Kedua, tim berkumpul di Pekaten pukul 19.00 WIB. Penggarapan dimulai. Malam itu, tim bersama warga mulai memotong plat besi yang akan dijadikan sign. Plat yang dipakai berupa plat sisa percetakan. Malam itu semua plat sudah selesai terpotong. Siap ditimpa cat. Sementara itu, tim mural mulai menggoreskan kuasnya pada spot-spot yang sudah ditentukan

.

Hari Ketiga, goresan pertama pada plat penanda oleh anak Pekaten dilakukan pukul empat sore. Setelah itu, tim sign bersama warga mulai mengecat plat-plat sesuai desain yang sudah disepakati dan dicetak sebagai contekan. Anak-anak pun ikut membantu dengan bimbingan teman-teman mahasiswa.Keakraban pun mulai terasa.



Hari Keempat, diadakan lomba menggambar bagi anak-anak Pekaten. Bertempat di lapangan Youngco. Lomba dimulai sekitar pukul setengah empat sore. Beberapa anak sudah membawa peralatannya sendiri, sedangkan yang lain meminjam peralatan teman di sampingnya. Mereka menikmati kegiatan tersebut dan asyik menuangkan imajinasinya pada selembar kertas. Saat itu, tiba-tiba hujan turun, alhasil semua berteduh di teras Pak Nowo.


Pembuatan sign dan mural berlangsung hingga malam hari. Walaupun sudah ada panduan desain sign yang disetujui, dalam pengerjaannya ada beberapa plat yang ditulisi dengan kata-kata menurut kreasi warga sendiri. Kata-kata bernada guyonan yang mereka tuliskan sendiri semakin menambah rasa memiliki terhadap signsystem tersebut. Hal inilah yang ingin disampaikan, bahwa karya ini bukan semata-mata murni proyek mahasiswa, tetapi juga hasil karya warga Pekaten dan milik mereka.

Hari Kelima, mural tembok Sekolah Dasar Loka Selekta dimulai siang hari. Awalnya tim mural berencana untuk memulai mural bersama anak-anak SD, tetapi karena mulainya sudah agak siang, anak-anak tidak jadi turut serta pada siang itu. Sore harinya, ada beberapa anak datang membantu.


Hari ini, pengecatan plat sign sudah selesai. Malam harinya, tim bersama warga bergotong-royong memasangnya di tempat-tempat yang sudah ditentukan.

Hari Keenam, tim komik berkumpul di kampus untuk menggarap panel komik yang akan dipamerkan di Pekaten. Sementara itu, di Pekaten, tim sign bersama warga menyelesaikan pemasangan signsystem. Hingga malam hari, masih ada satu tembok yang belum tergarap mural, yaitu dinding rumah di depan mushola Assalam. Akhirnya, mural di lokasi itu dimulai pukul 20.00 WIB hingga 03.00 WIB.

Hari itu adalah malam terakhir kerjabakti, karena malam berikutnya adalah puncak acara di Pekaten, yaitu pentas seni. Malam itu warga memasak mie rebus dalam jumlah banyak.Tim mural yang tersisa bersama bapak-bapak ronda menyantap bersama di teras lapangan Youngco. Walaupun sudah dua-tiga kali ambil, mie masih tersisa banyak. Haduuh, sudah pak. Kita sudah nggak kuat!



Mengamati Hasil

Akhirnya, signsystem / plat penanda sudah selesai dipasang, mural pun selesai digarap. Di tembok utara rumah Pak Natsir, terdapat tulisan "nguri-uri tinggalane simbah" dengan gambar seorang wanita Jawa dan hiasan sulur serta batik Jawa. Di depannya terdapat dua buah tempat duduk dari semen, digambari bentuk sofa empuk dengan nuansa Jogja. Berjalan ke utara lagi, tulisan "Kampung Pekaten" di bagian atas gerbang menuju lapangan Youngco. Ke utara lagi, ada gambar seorang perempuan dengan pakaian adat Jawa sederhana sedang bermain engklek. Tulisan di atasnya memperingatkan pengguna jalan untuk hati-hati karena banyak anak-anak kerap bermain di area tersebut. Pada sisi utaranya, ada gambar Gatotkaca mengingatkan orang untuk sholat, dan tepat di atasnya ada sign penunjuk ke mushola. Di rumah depan mushola Assalam, menghadap ke barat, ada gambar aktifitas warga Pekaten, dan ada seorang laki-laki berpakaian ustad, mengingatkan orang untuk sholat. Dari mushola berjalan ke timur, tembok yang menghadap ke timur bergambar Bagong yang mengacungkan ibu jari ke atas juga mengingatkan untuk sholat. Berjalan ke timur lagi, terdapat gambar yang mengingatkan jam bertamu di wilayah Pekaten. Di pintu masuk Pekaten dari samping SD Loka ada gambar kegiatan belajar mengajar dengan tokoh Punokawan.




Bersambung ke Kampus to Kampung #4


Foto-foto: Dokumentasi Diskomfest#4

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kumandang Takbir Kotagede 1432 H

Kumandang takbir menggema, suarakan kemenangan menyambut hari nan fitri. Memenuhi jalanan Kotagede, sangat terasa semangat putra putri kota perak itu. Jogja Istimewa Senin 29/08/2011, barisan takbir anak-anak dari beberapa pengajian anak di Kotagede memenuhi jalanan Kotagede bagian selatan. Start dari SMA N 5 (jl. Nyi Pembayun), dan finish di depan kantor kelurahan desa Jagalan (Jl. Mondorakan). Takbir keliling yang diadakan tiap tahun ini diadakan oleh sie pawai AMM Kotagede. Kegiatan ini dilombakan, dan tema tahun ini adalah "Keistimewaan Jogja dalam Keistimewaan Takbir". Dari tema, sudah terbayang atribut-atribut yang muncul pada malam hari itu. Pasti tidak jauh dari pakaian adat Jogja, terutama batik. Begitu juga dengan pengajian di tempat saya tinggal, yang memakai jarik sebagai bagian dari kostum takbir mereka. Salah satu daya tarik dalam event ini adalah kreatifitas peserta. Dari satu tema, bisa berkembang menjadi berbagai macam tampilan yang unik, yang menja

Pameran Tugas Akhir DKV ISI Yogyakarta 2013

Selamat-selamat! Selamat ya teman-teman, Tugas Akhir kalian sudah jadi. Berikut ini beberapa dokumentasinya.

Mural TK Baru #2

Akhirnya mural TK baru sudah selesai. Dinding halaman depan sudah seperti TK pada umumnya, yang kaya akan gambar, dimana gambar-gambar tersebut diharapkan dapat melatih imajinasi dan kreatifitas anak.