Beberapa malam ini kamar saya sering kemasukan kupu-kupu malam. Bukan kupu sebenarnya, tapi ngengat (dua-duanya masuk ke Ordo Lepidoptera). Hewan menyerupai kupu-kupu yang biasa hidup di malam hari, karena dia tertarik dengan cahaya. Masuk ke kamar saya, beterbangan muter-muter dan berkali-kali menabrak dinding, menabrak lampu. Dia tidak pernah kenal lelah.
Cicak-cicak yang ada di kamar saya sering memperhatikan kegiatan si ngengat. Ketika ngengat hinggap di salah satu sisi dinding, cicak-cicak berlari mendekat dengan sangat hati-hati. Namun sebelum berhasil mendekat, si ngengat sudah terbang lagi.
Haha, sedikit geli juga melihat semangat cicak untuk mendapatkan ngengat. Dengan tubuh sekecil itu, dan melihat ngengat sebesar itu, sepertinya tidak mungkin cicak bisa memangsa ngengat. Kalaupun sudah berhasil tertangkap pun mungkin hanya tertangkap sayapnya saja.
Ternyata selain cicak, ada satu makhluk lagi yang memperhatikan ngengat dengan sabar. Dialah sang kodok. Eh, sang tokek maksud saya. Hewan ini bersembunyi di sudut tersembunyi atap kamar saya. Ketika cicak-cicak gagal mendapatkan ngengat, dia keluar dengan pelan, dengan santainya. Saya pikir, mungkin tokeklah yang bisa mendapatkan si ngengat. Tapi ukuran ngengat tetap masih saya anggap terlalu besar untuk menjadi santapan tokek.Saya perhatikan tokek tidak pernah beranjak dari tempatnya. Hanya memperhatikan dengan tajam.
Kembali saya melanjutkan pekerjaan, tiba-tiba ada yang aneh dengan suara kepakan sayap ngengat. Ternyata tubuh ngengat sudah berada di mulut tokek. Buset dah, ngengat segede itu bisa ketangkap juga.Tokek sudah beranjak dari tempat kediamannya, dan gerakannya tidak sia-sia. Dia mendapat mangsa besar. Sukses buat tokek! Beberapa saat kemudian sudah tidak terdengar suara ngengat, tanda dia sudah menyerahkan diri ke tokek.
Ternyata Yang Maha Pemberi Hidup itu maha adil. Dia memberi rizki yang cukup untuk mahkluk-makhlukNya. Cicak yang banyak gerak, jatahnya adalah nyamuk-nyamuk kecil yang gesit. Tokek yang besar dan jarang gerak, selain dapat nyamuk-nyamuk kecil juga mendapat bonus ngengat yang super gede.
Belajar dari kesabaran si tokek, dan diingatkan dengan kisah yang barusan saya baca di dalam surat Maryam. Nabi Zakaria a.s. selalu berdoa untuk mendapat seorang anak keturunannya. Di usianya yang sudah tua dan dengan keadaan istrinya yang mandul, ia dikaruniai seorang anak, yaitu Yahya, anak yang sangat membanggakan.
Dia tidak pernah tidur. Dia tahu yang terbaik untuk makhluk-makhlukNya.
Komentar
Posting Komentar