Langsung ke konten utama

Semangat di Penghujung Ramadhan

Lebaran semakin dekat, deadline semakin mepet. Di mana-mana atmosfir kerja tambah kencang saja.


Versi Tempat Kerja

Di tempat kerja, karena sudah ditarget libur agak awal, pekerjaan dilembur habis-habisan.
Tapi, sesibuk apapun, masih saja ada kegiatan aneh yang membuat kita tetap fresh di kantor. Game, gitar, dan senda gurau yang nyeleneh mengiringi suasana kerja kita. Beberapa hari yang lalu, ketika kantor baru saja membeli kamera DSLR baru, kita masih sempat membuat video art dengan kamera itu. Lebih tepatnya, video clip musik terkini. Hehehe ...

Sekedar info, karyawan di tempat saya kerja jago bernyanyi juga loh. Suaranya nggak kalah merdu dengan para kontestan audisi Idol di Tv. :D

Sebelum shooting dimulai, para vokalis sibuk mencari gaya yang tepat untuk mereka, sembari mencoba kebolehan suara mereka. Para dedengkot kantor memang aneh2 ... Saya belum bisa mengimbangi gaya mereka, dan cuma kebagian jadi kameramen. Haha ...

Yak, scene 1, take 1, kamera rolling ... ACTION!




Bisa dilihat di ujung meja ada 1 orang yang sedang sibuk di depan komputer. Apapun yang terjadi di sampingnya, dia tetap TIDAK BERGEMING ...
Nah, itu teman kuliah saya yang sedang magang. Belum lama masuk kantor, jadi belum ketularan gokil. (Tapi akhir-akhir ini sudah mulai keliatan gaya gokilnya)

Begitulah gambaran tempat kerja saya di bulan ini. Puasa nggak puasa, tetap ceria!


Versi Pengajian Anak di Masjid


Para pemuda dan anak-anak di kampung saya sedang mempersiapkan segala sesuatu untuk takbir keliling di Kotagede. Para pemudi membuat kostum, pemuda yang muda membuat lampion kecil, sedangkan pemuda tua membuat lampion besar. Adik-adik yang masih kecil (di bawah SMP), nantinya akan menjadi barisan takbir kita dengan formasi yang ciamik.

Berinteraksi dengan anak-anak memang sangat mengasyikkan. Senyum dan tawa mereka begitu polos. Kita seakan terbawa dengan warna-warni dunia mereka.
Di Kotagede, sholat tarawih anak-anak dipisah dari para orang tua. Orang tua tidak terganggu, dan anak-anakpun mendapat porsi ilmu yang tepat untuk mereka. Masing-masing masjid mempunyai tempat tarawih anak-anaknya sendiri (biasanya di pendapa milik penduduk setempat), dan para pengasuhnya pun masih anak-anak muda. Di sana diajarkan banyak hal, mulai dari ibadah sampai dengan permainan.








Untuk menambah semangat adik-adik, ada perlombaan yang melibatkan teman-teman dari banyak pengajian anak seKotagede. Kegiatan itu diselenggarakan oleh Forum Komunikasi Pengajian Anak Kotagede dan sekitarnya (disingkat: FOKOPA). Lomba yang diadakan berkisar sekitar amalan yang dikerjakan selama bulan Ramadhan. Di antaranya lomba sholat berjama’ah, adzan, iqomah, tilawatil Qur’an, hafalan sholat pendek, dan masih banyak lagi. Pemenang diumumkan pada acara peringatan Nuzulul Qur’an. Puncaknya ada pada akhir Ramadhan, di mana diadakan lomba takbir keliling antar pengajian seKotagede. (Nantikan tulisan saya selanjutnya tentang Malam takbir di Kotagede).


Versi Markas Brosur

Markas redaksi Brosur lebaran Kotagede, yang bertempat di kantor PCM, setiap malam kerja sampai sahur. Biasanya memang sudah begini sejak awal Ramadhan, tetapi hawa terdesak deadline berbeda dengan hawa awal-awal kumpul. Lebih HOT! Hohoho ...



Nah, dimana ada komputer, di situ ada game. Sesibuk apapun orangnya, masih ada waktu untuk bermain. Selain game PC, ada 1 meja pingpong sebagai media refreshing di kantor Brosur. Latih tanding pun berlangsung ...



O iya, Brosur lebaran Kotagede adalah media cetak karya muda-mudi Kotagede yang tergabung dalam AMM (Angkatan Muda Muhammadiyah). Di bulan Ramadhan, AMM terbagi menjadi beberapa divisi. Salah satunya adalah divisi Brosur. Bagian ini bergerak untuk membuat Brosur yang akan terbit pada hari Idul Fitri di setiap tahunnya. Dalam Brosur sendiri masih terbagi menjadi beberapa bagian, yaitu redaksi, perusahaan, publikasi, produksi, sampai dengan pemasaran.





Brosur lebaran berisi segala sesuatu yang ada di Kotagede. Dari sisi religi, budaya, politik, sampai ke ranah gelapnya Kotagede, ada di Brosur. Setiap tahunnya, Brosur mengangkat tema yang berbeda, yaitu tentang isu yang sedang marak saat itu. Oleh karena itu, sangat tepat jika para peneliti yang mencari data tentang Kotagede menjadikan Brosur sebagai salah satu acuan penelitiannya.

Edisi perdana Brosur terbit pada era 60an, dan tahun ini Brosur terbit edisi emas, yaitu edisi ke 50. Jadi, edisi tahun ini dibuat lebih spesial dari edisi-edisi sebelumnya. Biasanya, Brosur berbentuk buku 16 x 21 cm, tebal 2 cm, dengan isi kertas HVS. Ada sekitar 200 halaman, termasuk iklan dan salam-salam 'dari untuk'. Untuk edisi emas tahun ini, ada yang berbeda. Nantikan hasilnya pada hari Idul Fitri besok.

Kotagede memang tak pernah habis untuk digali, tulisan Brosurnya segini dulu. Masih panjang sekali jika diteruskan. File yang mau saya buka, yang dari tadi loading luama buanget, sudah berhasil dibuka. Lanjut ngedit lagi gaaan ...

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kumandang Takbir Kotagede 1432 H

Kumandang takbir menggema, suarakan kemenangan menyambut hari nan fitri. Memenuhi jalanan Kotagede, sangat terasa semangat putra putri kota perak itu. Jogja Istimewa Senin 29/08/2011, barisan takbir anak-anak dari beberapa pengajian anak di Kotagede memenuhi jalanan Kotagede bagian selatan. Start dari SMA N 5 (jl. Nyi Pembayun), dan finish di depan kantor kelurahan desa Jagalan (Jl. Mondorakan). Takbir keliling yang diadakan tiap tahun ini diadakan oleh sie pawai AMM Kotagede. Kegiatan ini dilombakan, dan tema tahun ini adalah "Keistimewaan Jogja dalam Keistimewaan Takbir". Dari tema, sudah terbayang atribut-atribut yang muncul pada malam hari itu. Pasti tidak jauh dari pakaian adat Jogja, terutama batik. Begitu juga dengan pengajian di tempat saya tinggal, yang memakai jarik sebagai bagian dari kostum takbir mereka. Salah satu daya tarik dalam event ini adalah kreatifitas peserta. Dari satu tema, bisa berkembang menjadi berbagai macam tampilan yang unik, yang menja

Pameran Tugas Akhir DKV ISI Yogyakarta 2013

Selamat-selamat! Selamat ya teman-teman, Tugas Akhir kalian sudah jadi. Berikut ini beberapa dokumentasinya.

Jalan-jalan Kotagede di Awal 2014

Agenda pertama di tanggal pertama tahun 2014 adalah jalan-jalan di Kotagede bersama beberapa teman Perpustakaan Heritage Kotagede dan Sanggar Tari Sekar Mayang . Banyak peserta sanggar yang berasal dari luar Kotagede yang belum pernah memasuki lorong-lorong daerah ini. Teman-teman penduduk asli pun banyak yang belum tahu tentang Kotagede dan sejarahnya. Dipandu Mas Agung, salah satu penulis dalam buku Toponim Kotagede, kami seperti membawa ensiklopedi berjalan. di depan perpus