Langsung ke konten utama

Postingan

Kamisketsa, Coretan Kuliner Jogja

I am Kamisketsa and I come from Kotagede, Yogyakarta, Indonesia. My username “kamisketsa” is from two words: “kamis” which means Thursday and “sketsa” which means sketch. I use that name because I did my first sketch on a Thursday morning. Since that day, I have always uploaded a sketch on my Facebook page every Thursday. I also upload photos of places that I sketch.
Postingan terbaru

Membolang di Kota Tua Chiang Mai

Tidak terasa sudah tahun 2016 saja. Ternyata banyak momen menarik antara 2014 & 2015 yang belum sempat mampir di blog. Salah satunya adalah yang akan saya tulis kali ini. Chiang Mai 2014 Perjalanan itu berawal dari penyusunan paper bersama teman-teman beberapa bulan yang lalu, yang akhirnya diterima dengan banyak revisi dari reviewer, dan kami diundang dalam rangkaian seminar yang diadakan di sana. Jadwal kegiatan utama yang kami ikuti sebenarnya hanya tiga hari, tapi kami menghabiskan waktu lima hari disana, ditambah perjalanan menjadi tujuh hari. Karena Mengejar Deadline Hari itu Minggu 9 November, hari terakhir di Chiang Mai. Pagi harinya saya ditinggal dua teman saya yang katanya mau jalan-jalan ke wat , sebutan tempat ibadah umat Budha di Tailand. Di Chiang Mai memang banyak sekali wat, dari yang baru sampai peninggalan-peninggalan lama. Pagi itu saya duduk di tempat makan kecil milik Soisabai  guest house,  tempat kami menginap, di Loikroh Rd ( road ). Ditemani segelas

Islam Is The Safest Place

Sebuah disain untuk clothing company Islami. Mengangkat konsep Islam sebagai satu-satunya tempat menuju keselamatan. Konsep ini saya visualkan dalam gambar suasana kota yang rusak, tidak ada tanda-tanda kehidupan lagi. Namun, di tengah-tengah kerusakan ada sebuah pohon yang tumbuh subur, berada di dalam lingkaran aquarium. Dewasa ini, kehidupan dunia seakan sudah menjadi tujuan utama manusia. Segala yang dilakukan di dunia tidak akan berarti, kecuali yang berpedoman pada hukum-hukum Islam. Yang Islam di luar saja, tapi mencuri-curi kesempatan ketika tidak terlihat orang banyak, sama juga bohong. Kurang lebih seperti itu ... Pengerjaan saya mulai dari sketsa pensil di atas kertas A3, kemudian dilanjut dengan tahap inking, lalu di-scan, selanjutnya tracing manual di komputer.

Mural TK Baru #2

Akhirnya mural TK baru sudah selesai. Dinding halaman depan sudah seperti TK pada umumnya, yang kaya akan gambar, dimana gambar-gambar tersebut diharapkan dapat melatih imajinasi dan kreatifitas anak.

Mancing di "Pantai Pribadi" Ngobaran

Liburan di akhir pekan biasanya harus rela berbagi tempat dengan wisatawan lain yang juga ingin menikmati hari liburnya. Terakhir kali ke pantai daerah Gunung Kidul kemarin, saya harus melewati kemacetan yang terjadi di jalan menuju deretan pantai di sana. Mulai pantai Baron sampai Indrayanti, jalan dipenuhi dengan mobil yang datang maupun pergi. Sampai di Indrayanti, rasanya seakan-akan Malioboro pindah ke Gunung Kidul. Kerumunan orang sudah seperti cendol di es dawet, padet. Semakin ramainya orang membincangkan keelokan pantai Gunung Kidul dari mulut ke mulut sampai dengan online, seperti saya ini, membuat pantai-pantai daerah itu semakin ramai pengunjung, didukung dengan semakin banyaknya fasilitas seperti kamar mandi dan penjual makanan di pinggir pantai. Belajar dari pengalaman kemarin, liburan kali ini saya dan teman-teman menentukan tujuan jalan-jalan kali ini adalah pantai di sebelah barat pantai Baron, yaitu pantai Ngobaran. Jalur menuju Ngobaran agak berbeda dengan jalur ke

Mural TK Baru #1

Ada proyek dadakan dari teman sepupu saya yang mengajar TK di daerah Kotagede. Sebuah TK Islami baru dari yayasan baru juga. Awalnya, dinding TK masih benar-benar polos, seperti kantor. Rencananya, Senin depan bangunan kelas harus sudah bisa digunakan sebagai TK, lengkap dengan gambar muralnya. Saat ini masih dalam tahap pengerjaan. Berikut ini salah satu bagian muralnya. Karena pihak pengurus menghendaki gambarnya tidak terlalu ramai, background saya biarkan memakai warna tembok aslinya. Terlihat rantai makanan yang rumit. Si singa yang terkenal sebagai raja hutan hanya diam mengawasi. Yang paling rakus di sini adalah buaya. Namun, si pemberani tampil menasehati buaya, yaitu si ayam. Ckckck ...

Wisuda

Alhamdulillah ...Satu jenjang dalam hidup sudah terlewati. Puncak masih jauh bung. Mari lanjutkan perjuangan!