Langsung ke konten utama

Menghias Taman Kanak-kanak

Judulnya, saya kemarin mendapat permintaan bantuan dari ibu-ibu guru TK ABA Kleco, sekolah taman kanak-kanak dekat rumah saya. Saya diminta untuk menghias dinding halaman sekolahan. Space yang akan dihias sekitar 20 x 2 m, dan satu ruang UKS. Sebenarnya saya usul untuk dihias dengan mural saja, tapi ibu kepsek minta dihias dengan tempelan spon ati saja. Alasan utama pakai spon ati yaitu, mereka sudah punya bahannya. Jadi, tidak perlu merogoh uang kas lagi untuk beli bahan.

Setelah saya mulai memotong-motong spon ati untuk membentuk makhluk-makhluk dunia laut,  ternyata bahan yang tersedia masih kurang, dan akhirnya harus beli bahan juga.

Setelah gunting tempel membentuk hewan-hewan selesai, selanjutnya tahap penempelan di dinding. Saya melakukannya dengan bantuan teman-teman saya, dan memerlukan waktu dua hari. Hari pertama kita mulai sore hari dan harus terhenti karena kehabisan lem.

O iya, dinding yang akan kita hias itu sebelumnya memang sudah ada hiasan dari bahan yang sama, tapi dengan tema suasana sekolahan, dimana ada guru, murid-murid, masjid, serta tanaman bunga. Untuk tema yang akan kita terapkan adalah suasana laut. Untuk itu, kita harus melepas hiasan lama yang ternyata tidak semudah yang dibayangkan. Ada beberapa bagian yang susah dilepas karena lemnya banyak.






Hari kedua penempelan, lagi-lagi kita kehabisan lem. Cukup boros juga. Tapi untungnya, habisnya lem bertepatan dengan hampir selesainya pekerjaan tempel menempel, dan hiasan terakhir harus ditempel dengan sisa-sisa lem yang ada. Sebenarnya kurang begitu rekat, tapi paling tidak, tidak akan lepas kalau tidak ada yang jail menyenggolnya J)


Selesai juga penempelan hari itu. Hasilnya kurang memuaskan, karena dindingnya masih terlihat kotor. Sebenarnya saya mau menempelnya setelah dinding dicat lagi. Tapi bu guru berkata lain. Ya sudahlah. Manut seng duwe gawe. Hehe …









Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kumandang Takbir Kotagede 1432 H

Kumandang takbir menggema, suarakan kemenangan menyambut hari nan fitri. Memenuhi jalanan Kotagede, sangat terasa semangat putra putri kota perak itu. Jogja Istimewa Senin 29/08/2011, barisan takbir anak-anak dari beberapa pengajian anak di Kotagede memenuhi jalanan Kotagede bagian selatan. Start dari SMA N 5 (jl. Nyi Pembayun), dan finish di depan kantor kelurahan desa Jagalan (Jl. Mondorakan). Takbir keliling yang diadakan tiap tahun ini diadakan oleh sie pawai AMM Kotagede. Kegiatan ini dilombakan, dan tema tahun ini adalah "Keistimewaan Jogja dalam Keistimewaan Takbir". Dari tema, sudah terbayang atribut-atribut yang muncul pada malam hari itu. Pasti tidak jauh dari pakaian adat Jogja, terutama batik. Begitu juga dengan pengajian di tempat saya tinggal, yang memakai jarik sebagai bagian dari kostum takbir mereka. Salah satu daya tarik dalam event ini adalah kreatifitas peserta. Dari satu tema, bisa berkembang menjadi berbagai macam tampilan yang unik, yang menja

Pameran Tugas Akhir DKV ISI Yogyakarta 2013

Selamat-selamat! Selamat ya teman-teman, Tugas Akhir kalian sudah jadi. Berikut ini beberapa dokumentasinya.

Jalan-jalan Kotagede di Awal 2014

Agenda pertama di tanggal pertama tahun 2014 adalah jalan-jalan di Kotagede bersama beberapa teman Perpustakaan Heritage Kotagede dan Sanggar Tari Sekar Mayang . Banyak peserta sanggar yang berasal dari luar Kotagede yang belum pernah memasuki lorong-lorong daerah ini. Teman-teman penduduk asli pun banyak yang belum tahu tentang Kotagede dan sejarahnya. Dipandu Mas Agung, salah satu penulis dalam buku Toponim Kotagede, kami seperti membawa ensiklopedi berjalan. di depan perpus