Langsung ke konten utama

Berburu Buku

Shopping center masih terkenal dengan surganya buku murah di Jogja. Biasa disebut "shopping", walaupun menurut arti bahasanya belum tergambar kata "buku", tapi nama itu sudah melekat bagi tempat tersebut. Terletak di Jl. Sriwedari, tepatnya di belakang benteng Vredeburg, berdampingan dengan Taman Pintar dan Taman Budaya Yogyakarta.


Sabtu lalu saya jalan-jalan ke sana. Berniat mencari buku untuk sebuah perpustakaan di Kotagede. Sebelum berangkat, saya terbayang akan membeli buku 'Pengantar Desain Komunikasi Visual' dan 'Tipografi dalam Desain Grafis' (tipografi = ilmu menata huruf). Alasan saya mencai buku itu, supaya orang-orang yang belum sempat menempuh studi di bidang dkv bisa sedikit belajar mengenainya. Atau sekedar pengenal dkv bagi orang awam di bidang ini. Pasalnya, saat ini masih banyak yang belum kenal dengan apa itu desain komunikasi visual (dkv). Pemahaman sebagian besar masyarakat, bahwa bidang dkv adalah yang membuat baliho, kartu nama, undangan nikah, dsb. Ujung-ujungnya, orang merasa cukup hanya belajar pengoperasian softwarenya saja untuk menjadi seorang desainer. Sehingga banyak desain yang tercetak dan beredar yang sebenarnya masih butuh perbaikan. Minimal, dengan membaca buku tadi, pembaca menjadi lebih sadar desain, tidak hanya sekedar sadar software.

Mencari buku dkv ternyata gampang-gampang susah. Yang mudah saya temui adalah buku-buku tutorial, bagaimana untuk membuat objek A dengan software X.  Sepertinya buku yang paling banyak dipajang di sana adalah buku religi. Mulai dari kitab suci, petunjuk cara ibadah, pelajaran kehidupan menurut agama, sampai dengan kisah-kisah para sahabat. Wajar juga jika buku jenis ini banyak ditawarkan, karena ini menjadi kebutuhan umum bagi sebagian besar pengunjung dari kalangan manapun. Buku-buku seperti ini bisa langsung ditemui di kios deretan depan. Yang kedua adalah novel. Banyak sekali novel yang dipajang di kios-kios sana.

Belum selesai mengitari lantai satu, saya ketemu dengan dua adik angkatan saya di kampus. Mereka sedang mencari buku untuk perkuliahan dkv juga. Kami sama-sama belum menemukan yang kami cari.

"Kalau duluan dapat, kasih kabar ya!"

"Okey!"

Di lantai satu, saya melihat judul 'How to Win Friends and Influence People'. Buku yang menarik, biasa dipakai sebagai bahan belajar orang-orang MLM (multi level marketing). Pikir saya, "Boleh lah beli buku ini, daripada nggak dapat buku sama sekali". Pasti berguna untuk kepribadian para pembaca. Di kios itu saya melihat buku-buku tutorial software desain yang cukup banyak. Iseng saya tanyakan buku 'Pengantar DKV', ternyata ada di situ. Nah, jadi deh saya beli dua-duanya.

Saya kembali muter-muter, menuju lantai dua. Saya ketemu dengan senior saya di kampus. Lagi nyari buku tentang Hary Roesli katanya. Mungkin untuk TA. Nah, di deretan kios sebelah selatan tangga tengah, saya kembali bertemu dengan para pencari buku dkv tadi. Saya lihat mereka sedang menunggu buku yang sedang disampul oleh mbak-mbak penjual, yaitu buku tentang Logo. Wah, akhirnya ketemu juga. Mereka juga membeli buku tentang tipografi, yaitu 'Huruf Font Tipografi', berbeda dengan yang saya cari. Kebetulan di kios itu buku yang saya cari ada juga. Saya bandingkan, ternyata dari isi sama-sama lengkap, namun dari segi layout lebih menarik buku yang mereka beli. Lebih menarik dan lebih mudah dimengerti. Kebetulan harganya juga lebih miring. Saya putuskan, beli buku 'Huruf Font Tipografi'.

Eits, ternyata niat saya berkendala. Uang yang ada di dompet kurang lima ribu rupiah. Saya sudah memohon dengan sangat ke mbak penjual, jungkir balik saya rayu-rayu, tetap kekeuh dengan harga yang sama. Ealahh, akhirnya saya cabut dulu untuk mengambil uang.

"Okey, tunggu bentar mbak!"

Sekembalinya di sana, saya langsung ke TKP. "Mbak, buku tipografi"

"Oh, yang tadi ya", jawab mbak penjual mengingat-ingat.

Diambilkannya buku yang saya minta, dan sudah disampul rapi. Lah, percaya aja tuh mbak penjual sama saya. Kalau saya nggak jadi datang lagi kan percuma dia buka segel dan menyampulnya (buku yang saya beli masih baru). Mungkin tampang saya memang tampang orang baik-baik ya. Hehe ...

Alhasil saya membawa pulang tiga buku, yaitu 'Pengantar Desain Komunikasi Visual', 'Huruf Font Tipografi', dan 'How to Win Friends and Influence People'.


Muter-muter di shopping mengingatkan saya waktu masih SD dulu, sekitar kelas 5-6. Tempat refreshing yang paling saya sukai adalah shopping. Dahulu tempatnya belum serapi sekarang. Gedung yang sekarang kan baru beroperasi tahun 2005. Pada waktu itu, buku yang paling sering saya lihat adalah buku bahasa inggris bersampul putih, sepertinya dengan ilustrasi sampul bergaya karikatur. Ada berbagai seri, seperti seri Conversation, Grammar, dll. Bedanya dahulu dengan saat ini, mungkin saat ini kios kliping lebih sedikit dari dahulu, kemudian saat ini buku baru (masih dalam plastik) lebih banyak daripada zaman dahulu yang kebanyakan buku bekas.

Semoga shopping tetap menjadi teman setia para pecinta buku di Jogja. Tidak kalah dengan toko-toko buku besar yang ada. Karena selain harga, suasana guyub dan merakyat lebih terasa.

Gambar-gambar dari sini :
http://hana3.files.wordpress.com/2011/02/dsc00998.jpg
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhMDpTxihzeMJWX32ESXdwYxGbdJgGIEVEUvCkXef2fuQhhPi3TMsfh8xHzyALD3X4bfumZ5R0LHKwAQ8Kvx4lYHUntI-iGfTyAhvthxAR_Ul9rmHg2nn-L1opiZNTSz76mgkYkB39M75w/s1600/Shoping.jpg
http://tommyhardianto.files.wordpress.com/2011/01/shopping-yogyakarta.jpg

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kumandang Takbir Kotagede 1432 H

Kumandang takbir menggema, suarakan kemenangan menyambut hari nan fitri. Memenuhi jalanan Kotagede, sangat terasa semangat putra putri kota perak itu. Jogja Istimewa Senin 29/08/2011, barisan takbir anak-anak dari beberapa pengajian anak di Kotagede memenuhi jalanan Kotagede bagian selatan. Start dari SMA N 5 (jl. Nyi Pembayun), dan finish di depan kantor kelurahan desa Jagalan (Jl. Mondorakan). Takbir keliling yang diadakan tiap tahun ini diadakan oleh sie pawai AMM Kotagede. Kegiatan ini dilombakan, dan tema tahun ini adalah "Keistimewaan Jogja dalam Keistimewaan Takbir". Dari tema, sudah terbayang atribut-atribut yang muncul pada malam hari itu. Pasti tidak jauh dari pakaian adat Jogja, terutama batik. Begitu juga dengan pengajian di tempat saya tinggal, yang memakai jarik sebagai bagian dari kostum takbir mereka. Salah satu daya tarik dalam event ini adalah kreatifitas peserta. Dari satu tema, bisa berkembang menjadi berbagai macam tampilan yang unik, yang menja

Pameran Tugas Akhir DKV ISI Yogyakarta 2013

Selamat-selamat! Selamat ya teman-teman, Tugas Akhir kalian sudah jadi. Berikut ini beberapa dokumentasinya.

Jalan-jalan Kotagede di Awal 2014

Agenda pertama di tanggal pertama tahun 2014 adalah jalan-jalan di Kotagede bersama beberapa teman Perpustakaan Heritage Kotagede dan Sanggar Tari Sekar Mayang . Banyak peserta sanggar yang berasal dari luar Kotagede yang belum pernah memasuki lorong-lorong daerah ini. Teman-teman penduduk asli pun banyak yang belum tahu tentang Kotagede dan sejarahnya. Dipandu Mas Agung, salah satu penulis dalam buku Toponim Kotagede, kami seperti membawa ensiklopedi berjalan. di depan perpus