Langsung ke konten utama

Jalan-jalan Menyambut Tahun Baru


Happy New Year …

Tahun 1431 H berganti dengan 1432 H.
Yak, benar. Yang saya maksud adalah tahun baru Hijriyah. Ini berarti sudah 1431 tahun lamanya sejak hijrahnya Nabi Muhammad SAW dari Mekah menuju Madinah.
            Bercermin dari perjalanan Rasulullah SAW waktu itu, masjid di kampung saya (masjid Nuurul Falaah) mengadakan jalan sehat untuk menyambut tahun baru 1432 H ini. Berharap bisa mengguyubkan muda-mudi dan seluruh warga di tempat saya. Jalan sehat kali ini bertajuk “Masjidku Menyambut Tahun Baruku”. Berlangsung hari Ahad, 5 Desember 2010 / 28 Dzulhijjah 1431 H.

Acara ini berawal dari ide pengurus takmir masjid, dan ditunjuklah muda-mudi sebagai panitia acara. Pengurus takmir minta acara diadakan tanggal 5 Desember 2010. Dengan rapat panitia yang cukup mepet,sekitar dua minggu sebelum hari H, akhirnya pamflet, poster, dan tiket baru beredar seminggu sebelum hari H. Kendati begitu, jumlah peserta cukup banyak.

Maju Jalan !

Pukul 06.30 WIB, acara dimulai dengan sambutan ketua takmir, kemudian pengibaran bendera tanda dimulainya jalan pagi itu. Mulai dari anak-anak sampai dengan orang tua terlihat berjalan santai dengan riang, sambil berbincang dan bersendagurau dengan yang lain. Rute jalan sehat, start di pos kamling samping Bok Dhekem  (bok = jembatan, dhekem = jongkok; nama ini sudah melekat sejak jembatan ini dibangun dahulu), berjalan ke timur menyusuri jalan utama, sampai di pertigaan desa Singosaren belok ke utara melewati kompleks Batu Gatheng, ke utara lagi sampai ke pasar Kotagede. Kemudian belok ke barat, sampai gapura gang soka belok ke selatan. Sekitar 150 m belok kiri masuk ke gang dan finish di lapangan bulutangkis PB Obor.



Lepas Lelah Berhadiah

Pukul 07.00 WIB, sudah mulai ada peserta yang tiba di finish. Tiket disobek, ditukar dengan segelas teh panas dan makanan kecil, kemudian duduk di area depan panggung. Acara lepas lelah ditemani lagu dari band akustik, Oktav, yang tampil di atas panggung. Dinyanyikan 4 buah lagu Indonesia. Setelah itu, mulai diumumkan nomer-nomer tiket yang mendapat doorprize. Selain dari undian, hadiah juga diberikan kepada adik-adik yang berani tampil di atas panggung untuk bernyanyi atau membaca doa. Menyaksikan aksi anak-anak di atas panggung yang spontan dan lugas, para penonton tertawa geli, dan memberi aplaus ketika si anak selesai menampilkan aksinya. Anak-anak memang penghibur yang efektif bagi semuanya. Lucu banget. Setelah itu, Oktav kembali tampil menghibur para penonton.


Acara musik sesi ketiga, ternyata pengisi acara berhalangan hadir. Sebagai pengganti, saya jadi korban tunjukan teman-teman panitia. Hahaha … Jadilah band dadakan. I will fly nya Ten to Five dan Terlalu Lelah milik Evo kami bawakan.
Pukul sepuluh kurang seperempat, hadiah-hadiah bernilai besar mulai diberikan. Menjelang detik-detik terakhir pembacaan pemenang hadiah utama, para peserta sudah berdiri. Setelah selesai dibacakan pemenang hadiah utama, peserta pun bubar dengan senyuman. Ada senyum, tawa, dan kelakar kebahagiaan karena tadi mendapat hadiah, ataupun karena kecewa tidak mendapat hadiah satupun.




Mari berkarya

Setelah itu, panitia mulai bergerak beres-beres area panggung. Tenda di turunkan, area panggung disapu, kabel-kabel dilepas. Setelah semuanya beres, makanan besar tiba di tempat. Segera kami santap. Saat yang lain makan, saya dan seorang teman saya iseng-iseng bikin video stop motion. Daripada tulisan dekorasi panggung dirusak begitu saja. Sudah kerja semalaman bikin dekorasi, sayang kalau hanya dipakai sehari saja. Hehe …


 Hari yang melelahkan. Saya dan beberapa teman saya tertidur di pendapa depan panggung, dan terbangun pada sore harinya. Perlengkapan tenda ternyata belum dikembalikan. Kami kabari teman-teman lewat sms, tidak ada yang datang. Akhirnya saya dan lima teman mengangkat perlengkapan tenda ke tempat peminjaman. Agak jengkel juga. Sebelum acara berlangsung, banyak bantuan datang, giliran pasca acara yang melelahkan, ditinggal begitu saja. Sebagai obat lelah, sore itu kami santap soda gembira plus bakso, di tengah hujan yang cukup lebat.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kumandang Takbir Kotagede 1432 H

Kumandang takbir menggema, suarakan kemenangan menyambut hari nan fitri. Memenuhi jalanan Kotagede, sangat terasa semangat putra putri kota perak itu. Jogja Istimewa Senin 29/08/2011, barisan takbir anak-anak dari beberapa pengajian anak di Kotagede memenuhi jalanan Kotagede bagian selatan. Start dari SMA N 5 (jl. Nyi Pembayun), dan finish di depan kantor kelurahan desa Jagalan (Jl. Mondorakan). Takbir keliling yang diadakan tiap tahun ini diadakan oleh sie pawai AMM Kotagede. Kegiatan ini dilombakan, dan tema tahun ini adalah "Keistimewaan Jogja dalam Keistimewaan Takbir". Dari tema, sudah terbayang atribut-atribut yang muncul pada malam hari itu. Pasti tidak jauh dari pakaian adat Jogja, terutama batik. Begitu juga dengan pengajian di tempat saya tinggal, yang memakai jarik sebagai bagian dari kostum takbir mereka. Salah satu daya tarik dalam event ini adalah kreatifitas peserta. Dari satu tema, bisa berkembang menjadi berbagai macam tampilan yang unik, yang menja

Pameran Tugas Akhir DKV ISI Yogyakarta 2013

Selamat-selamat! Selamat ya teman-teman, Tugas Akhir kalian sudah jadi. Berikut ini beberapa dokumentasinya.

Jalan-jalan Kotagede di Awal 2014

Agenda pertama di tanggal pertama tahun 2014 adalah jalan-jalan di Kotagede bersama beberapa teman Perpustakaan Heritage Kotagede dan Sanggar Tari Sekar Mayang . Banyak peserta sanggar yang berasal dari luar Kotagede yang belum pernah memasuki lorong-lorong daerah ini. Teman-teman penduduk asli pun banyak yang belum tahu tentang Kotagede dan sejarahnya. Dipandu Mas Agung, salah satu penulis dalam buku Toponim Kotagede, kami seperti membawa ensiklopedi berjalan. di depan perpus